Inilah 5 Evolusi Terbesar KRL Jabodetabek Dalam Satu Dekade Terakhir Ini

Inilah 5 Evolusi Terbesar KRL Jabodetabek Dalam Satu Dekade Terakhir Ini

ilustrai KRL yang tengah berada di sebuah stasiun (sumber gambar: dokumen pribadi)


"Tidak ada yang bertahan selamanya kecuali perubahan." - Buddha.

"Tidak ada yang selamanya, tidak ada yang abadi." - Michelle Moran Mor.


Dua kutipan kalimat di atas, memang sarat makna dan petuah. Karena sejatinya ia mengajarkan kepada kita bahwa sesuatu itu tak akan pernah ada yang kekal dan sesuatu itu harus ada perubahannya, buat meneruskan keberlangsungan hidupnya..


Ya meskipun terkadang perubahan itu mungkin saja menuai pro dan kontra dari sana sini, tapi memang ada kalanya benar-benar dibutuhkan dalam kondisi atau waktu tertentu. Tujuannya ya tentu untuk bisa menjadi lebih baik lagi atau setidaknya buat sekedar penyegaran..


Nah terkait ini, operasional transportasi KRL di wilayah Jabodetabek juga banyak mengalami perubahannya. Ya setidaknya dalam kurun waktu satu dekade ini atau dalam 10 tahun terakhir. Karena memang dalam masa itu, ada beberapa hal yang tak bertahan lama dan kemudian diganti dengan kebijakan baru atau kebijakan yang lain..


ilustrasi suasana di dalam KRL (sumber gambar: dokumen pribadi)


Tentu lazimnya sebuah perubahan, kebijakan yang baru di transportasi KRL ini pun banyak menuai pro dan kontra dari masyarakat. Dan pada masanya, sempat menjadi keluhan orang-orang, karena merasa tak nyaman dengan kebijakan yang baru tersebut..


Satu contoh saja adalah kebijakan yang baru-baru ini berlaku yakni SO5 Manggarai, yang mana itu benar-benar membuat tidak nyaman bagi mereka yang sudah berada di zonanya. Walaupun begitu ada juga yang merasa bahagia dengan perubahan ini..


*SO5 Manggarai ini maksudnya adalah Switch Over untuk yang kelima kalinya diberlakukan di stasiun Manggarai


Bahkan saking merasa tidak nyamannya, sampai ada yang ingin beralih atau ganti moda transportasi KRL ke angkutan lain (ntah pribadi atau umum), oleh sebab akibat adanya perubahan ini. Tentu mereka yang mengambil keputusan ini, adalah orang-orang yang benar-benar merasa dirugikan dengan berlakunya kebijakan tersebut..


Ya kita tidak bisa mengecam mereka yang pindah haluan gegara SO5 Manggarai ini. Pun kita juga tak boleh mendukung sepenuhnya, bagi orang-orang yang merasa diuntungkan atas kebijakan tersebut. Karena sekali lagi, sebuah perubahan itu sejatinya akan ada yang pro dan kontra dari berbagai pihak..


Di lain pihak, banyaknya keluhan dari masyarakat terkait kebijakan SO5 Stasiun Manggarai ini, mungkin juga karena masih baru diterapkan. Ya istilahnya, mungkin belum terbiasa. Karena yang sudah-sudah juga kalau sudah berjalan sekian lama, semuanya akan kembali seperti biasa..


Kenapa saya bilang begitu? Sebab berkaca dari dalam satu dekade ini, banyak juga perubahan di transportasi KRL yang awalnya ditentang oleh masyarakat. Akan tetapi belakangan justru diterima juga akhirnya oleh para penggunanya..


Tentu bukan hanya kasus di SO5 Manggarai saja yang menimbulkan pro dan kontra. Namun jauh sebelumnya, ada juga beberapa kebijakan serupa yang juga memunculkan protes disana sini. Terkhusus saat kebijakan itu, baru mulai diterapkan. Namun di kemudian hari kebijakan-kebijakan tersebut sangat bisa diterima oleh masyarakat..


Lalu apa saja kebijakan di transportasi KRL yang sempat jadi polemik di masyarakat? Berikut ini adalah 5 diantaranya:



1. Penghapusan KRL Ekonomi (Maret 2013)


Tidak sedikit masyarakat yang menolak penghapusan KRL Ekonomi ini. Umumnya mereka yang protes, alasannya karena ekonomi kita masih dianggap belum baik dan merata. Bahkan ada yang membandingkan antara mereka yang berpenghasilan di kawasan sudirman dengan yang di pasar-pasar atau non pegawai kantoran..


Dulu itu, saking menolaknya penghapusan KRL buat kelas rakrat jelata ini, sampai-sampai ada yang demo dengan menutup akses ke stasiun tertentu. Namun seiring berjalannya waktu, kebijakan ini kemudian bisa diterima dan hingga tidak ada lagi KRL jenis ini sampai dengan sekarang..


Selanjutnya bagi yang penghasilan kecil, mereka masih bisa bertahan. Namun sebagian ada juga yang memilih untuk ganti moda transportasi lain. Kalaupun harus terpaksa naik KRL, mungkin karena sedang terdesak atau mungkin karena lagi ada rezeki lebih..


2. Penghapusan KRL Express (Maret 2013)


Buat penumpang-penumpang berdasi dan berhak tinggi, penghapusan KRL Ekspres ini tentu saja membuat mereka kelimpungan. Karena biasanya mereka dandan dari rumah dan akan tetap wangi sampai nanti turun di stasiun tujuan..


Saat penghapusan KRL Ekspress ini, mereka mau tidak mau harus "turun kelas". Yang mana itu artinya mereka harus mau berkumpul dengan masyarakat biasa, yang mungkin saja secara strata sosialnya dibawah mereka..


Dan memang KRL Ekspres ini KRL elite pada zamannya. Karena sesuai namanya, ia jalannya ekspres alias cepat. Bisa dibilang begitu, karena ia hanya berhenti di stasiun-stasiun tertentu saja. Selain itu tarifnya pun jauh lebih mahal dari layanan KRL kelas lainnya..


3. Pemberlakuan tiket KMT (Juli 2013)


Penerapan Kartu Multi Trip atau KMT ini memang bermasalah di awal-awalnya. Bahkan sampai Pak Ignasius Jonannya sendiri yang mengatakannya. Hal itu dikarenakan penerapannya yang waktu itu masih dianggap belum sempurna..


Seperti misalnya tiket yang harusnya dipakai buat akses keluar dari stasiun, malah hilang atau tertelan mesin atau bahkan dikoleksi oleh para pengguna KRL. Gara-gara ini, kemudian sistemnya sempat diganti menjadi model THB (Tiket Harian Berjamin), selain ada KMT juga..


model kartu THB/KMT untuk KRL, pas awal-awal pertama keluar (sumber gambar: dokumen pribadi)


Akan tetapi pas prakteknya, masih banyak kelemahan dari sisi operatornya pada saat itu. Seperti misalnya stasiun yang masih bolong-bolong, hingga mesin yang masih sedikit..


Dan memang dampak perubahan paling besar dari kebijakan ini adalah dari sisi penumpang. Karena para pengguna KRL dipaksa untuk belajar antri, pelajaran yang mungkin tidak pernah ada di sekolah,  Pada akhirnya perubahan ini pun membuat kita sekarang menjadi manusia yang mau tertib, saat sedang dan akan naik KRL Jabodetabek..


4. Pembersihan pedagang asongan di stasiun KRL (Oktober 2013)


Pada masanya banyak yang menolak atas pembersihan atau strelisisasi stasiun KRL dari para pedagang asongan. Bahkan saking banyaknya yang protes, Stasiun UI pun sampai diduduki oleh mahasiswa UI buat menentang kebijakan ini..


Akan tetapi meski banyak yang protes, nyatanya kebijakan ini tetap lanjut dan berjalan pada saat itu. Dan akhirnya seiring dengan berlalunya waktu, maka kita pun bisa lihat hasilnya sekarang dari kebijakan tersebut. Ya saat ini stasiun-stasiun KRL terbebas dari pedagang asongan, yang tentu saja ini jadi menambah keamanan dan kenyamanan para penggunanya.. 


5. SO5 Stasiun Manggarai (Mei 2022)


Dan terakhir tentu saja kebijakan yang belum lama diberlakukan, yakni SO5 Stasiun Manggarai. Wajar jika kebijakan ini kemudian mendatangkan penolakan dari sana-sini. Sebab dalam kebijakan ini, ada beberapa perubahan rute KRL yang mungkin saja bisa merugikan sebagian pengguna KRL..


ilustrai stasiun Manggarai (sumber gambar: aspirasionline.com)


Sebagai salah satu contohnya adalah penghapusan rute KRL Bogor-Tanah Abang atau rute Bekasi-Jakarta Kota. Tentu buat sebagain orang terutama yang biasa rutin memakai rute itu, akan mengalami kendala ketika akan naik KRL. Karena nantinya mereka harus transit dulu di stasiun Manggarai, jika mau naik KRL ke arah yang biasa mereka lalui..


Jadi ribet dan makan waktu? Sudah tentu. Karena dari yang biasanya praktis dan langsung, jadi harus over-over dulu ke KRL lain jika mau ke arah yang biasa kita tuju..


Tapi memang di sisi lain, kebijakan ini juga mungkin tujuannya positif buat ke depannya. Karena nggak mungkin dong, sang operator (dalam hal ini PT. KCI) membuat perubahan ini dengan tujuan menyengsarakan para penggunanya..


Ya ini tinggal kitanya saja, mau mengikuti atau nggak. Karena balik lagi ini ke soal kenyamanan anda nantinya. Terkhusus bagi anda yang memang pengguna rutin setiap harinya..


Di luar itu, kita juga patut menunggu apakah perubahan SO5 Manggarai ini akan menjadi success story berikutnya bagi PT KCI serta PT. KAI dan DJKA tentunya. Sempat diragukan di awal, namun ini akan menjadi kebijakan yang sangat bermanfaat di masa yang akan datang. Mari kita tunggu..


Itulah setidaknya 5 evolusi besar yang pernah di lakukan oleh transportasi KRL Jabodetabek, terkhusus dalam satu dekade ini. Saya pribadi termasuk yang mengalami semua fase evolusi ini. Apalagi yang nomor 3. Karena kebetulan pas mulai berlakunya kebijakan itu, saya sempat mencobanya. Bahkan tepat di hari pertamanya (lihat threadnya di sini)..


Oke demikian informasi yang bisa saya bagi pada kesempatan kali ini. Semoga ini bisa bermanfaat serta tak lupa saya memohon maaf apabila ada kesalahan dan atau kekeliruan di dalamnya..


*Sumber: dari Grup FB KRL Mania, namun dengan beberapa sedikit perubahan
Posting Komentar